Genting dan Langkah Awal yang Kita Nantikan

Sepanjang perjalanan saya, tak ada yang lebih kompak dari mereka yang berada di Dusun Genting dan Astana Jabal Sirr. Sudah sekian tahun cerita mereka menemani perjalanan hidup saya, yang mengubah arah pandang hidup saya hampir sepenuhnya. 

Malam-malam sebelumnya, mereka begitu gigih menyiapkan semua hal yang mereka sebenarnya tak tahu arahnya mau dibawa ke mana. Mereka hanya tau, bahwa harapan mereka untuk memajukan dusun harus dijunjung dan didukung bersama-sama. Dalam waktu sebulan, mereka sanggup mengubah lahan nonproduktif menjadi area wisata yang elok dipandang dan dinikmati. Bintang jatuh di pelataran nun jauh di bawah sana tampak menghampar terlihat dari Bukit Bintang Sabrangan. Ya, begitulah mereka menjulukinya. Bukit di sebalik curah sabrangan membuat pemandangan semakin memanjakan mata. Di sisi selatan tampak puncak bukit dan puncak pawitra gagah mengintip di antara rerimbun daun.

Dari pagi hingga malam, waktu mereka habiskan untuk mewujudkan mimpi, ingin memiliki tempat wisata. Dalam beberapa kali pertemuan dan diskusi, tibalah di kesimpulan, bahwa desa akan dikemas sebagai wisata edukatif, yang tidak hanya mengundang muda mudi untuk hura-hura dan konsumtif, tapi juga mengajak mereka turut serta peduli terhadap lingkungan, budaya, menjaga kearifan lokal, literasi dan edukatif.

Jumat, 9 Juni 2023. Warga berkejaran dengan waktu menyelesaikan bangunan kamar mandi yang belum rampung. Hingga malam tiba pun mereka tetap bekerja. Saya dan beberapa orang dari Astana Jabal Sirr juga turut menemani meskipun tidak membantu apa-apa. Setidaknya, kami ingin memberi support dan dukungan bahwa kami juga semangat ingin turut serta mewujudkan impian kita sama-sama.

Sabtu malam, 10 Juni 2023. Kamar mandi dan segala perlengakapan yang dibutuhkan pun siap. Sore hari masih sempat para ibu-ibu senam bersama di area camping. Keesokan harinya akan ada acara stimulus dengan tema “Belajar dengan Senang, Bermain dengan Riang” yang diikuti sekitar 50 anak dan mengusung permainan tradisional. 




Dalam Kegiatan ini, warga berkolaborasi dengan Pemuda Lintas Dusun, sehimpun pemuda yang berasal dari Prambon, Sidoarjo yang memiliki misi yang sama dan peduli terhadap permainan tradisional dan edukasi anak-anak. Selain itu, warga juga bekerjasama dengan Sekolah Alam Raya Boneka Tanah, Ruang Baca Flora, Astana Jabal Sirr, Bimbel Tunas Harapan, dan lain sebagainya yang juga turut meramaikan kegiatan. 


Malam hari sebelum acara, area camp ground sangat ramai dan penuh tawa anak-anak yang juga ikut menantikan acara esok hari. Cuaca cerah, langit ppenuh bintang, dan hamparan lampu kota berkelip lebih banyak dari biasanya. Seolah alam mendukung dan bersuka cita atas langkah awal ini.


Minggu, 11 Juni 2023. Setengah hari, acara berlangsung sangat seru. Suduh baca yang semula kami menganggap dengan skeptis ternyata banyak diminati anak-anak dan warga. Mereka begitu antusias membolak-balik isi buku, mengacak-acak tumpukan buku, demi menemukan buku yang mereka mau. Melihat pemandangan itu membuat kami begitu terharu.



Permainan-permainan tradisional yang kami suguhkan pun sangat menarik, seperti gobag sodor, dolanan sarung, dolanan wayang, jamuran bareng dan pasar gedebog. Dipandu kakak-kakak dari PLD, anak-anak mengikuti dengan suka cita di atas alam yang indah. Anak-anak begitu antusias menikmati permainan, karena sebelumnya sebagian besar dari mereka tidak mengenal permainan tradisional sebab kalah dengan gadget yang lebih setia menemani mereka sehari-hari. Sepanjang permainan, semua  anak sibuk menikmatinya. Melihat anak-anak tidak ketergantungan dengan gadget, meskipun hanya beberapa jam saja, rasanya sangat menggembirakan. 


Ini adalah serangkaian langkah awal, sebelum akhirnya nanti kami melangkah lebih jauh lagi ke depan. Kami akan memulai dengan kekompakan yang tak bisa dibeli dengan uang. Semoga suatu saat nanti, impian untuk mewujudkan kampong edukasi bisa terwujud berjalan dengan lancar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desa Wotanmas Jedong, Desa 1.000 Tahun yang Selalu Bercahaya

Desa Wotanmas Jedong mendapat Anugerah Sima Tulangan di Abad X-XI